Rabu, 02 Maret 2011

Munculkan Kreativitasmu !


Menurut Syekh Imam Ghazali, pada dasarnya manusia dapat memperoleh nur atau cahaya (yang berisi pengetahuan, kebenaran, bimbingan, petunjuk, dsb.) dari Allah SWT, baik diminta maupun tidak diminta. Allah SWT dapat begitu saja memberikan pengetahuan, ide atau ilham ke qolbu (hati manusia. Namun sekalipun demikian, pilihan yang paling direkomendasikan adalah menggunakan akal piker dan menjernihkan hati nurani secara optimal.
Kelahiran kreativitas dalam perspektif psikologi Barat selalu dikaitkan dengan penggunaan otak manusia. Dengan kata lain, bila seseorang banyak menggunakan otak kanannya, maka ia akan banyak menghasilkan pemikiran-pemikiran dan karya-karya kreatif. Psikolgi Islami juga mempercayai bahwa salah satu cara untuk memperoleh ide-ide kreatif adalah dengan memberikan stimulus-stimulus yang menjadikan akal manusia berfungsi penuh.

Untuk memperoleh ide kreatif, caranya adalah dengan melakukan usaha kongkrit berpikir kreatif. Kita bisa menggunakan teknik-teknik yang diperkenalkan Albert Einstein, atau juga cara berpikir Edward de Bono sebagaimana diungkapkan Utami Munandar berdasar teori Guilford, yakni ada empat unsure berpikir kreatif, yang meliputi unsur-unsur kelancaran, fleksibilitas, atau kelenturan, orisinalitas dan elaborasi.
Pertama, kelancaran. Kegiatan yang berupaya mengembangkan kelancaran berpikir kreatif mendorong seseorang untuk memikirkan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan atau masalah. Semisal meraup uang dari kreasi barang-barang bekas.
Kedua, Fleksibilitas (kelenturan atau keluwesan). Pada tahap ini ada usaha untuk menggolong-golongkan gagasan yang muncul ke dalam kategori-kategori tertentu. Semisal barang bekas tersebut diperbaiki dan dicat lagi lalu dijual, atau barang bekas didaur ulang, atau barang bekas menjadi mainan anak-anak, atau barang bekas disulap menjadi pernak-pernik/ hiasan.
Ketiga, Orisinalitas atau keaslian. Cara untuk mendapatkan hasil berpikir yang orisinal adalah dengan menemukan ide-ide yang tidak biasa, ide yang tidak lazim diberikan. Contoh membuka kursus membuat berbagai kreasi dari barang bekas, penyuluhan dan pelatihan daur ulang, membuat team pencinta lingkungan bersih dan sehat, dll.
Keempat, Elaborasi. Elaborasi adalah mengembangkan suatu ide, merinci, melengkapi dan menambahkan detail-detail terhadap ide sehingga dapat dilaksanakan dan dikerjakan.
Bila keempat aspek atau langkah dari berpikir kreatif ini sering dilakukan, maka kesadaran dan kemampuan melahirkan ide-ide kreatif serta mengatasi masalah-masalah menjadi semakin baik. Dan agar akal pikir siap melakukan tugas berpikir kreatif secara optimal ada beberapa saran ringan yang bisa menjadi rekomendasi, tujuannya ialah agar otak dapat berfungsi secara penuh, the fully functioning brain.
Pertama, meminum kopi saat hendak beraktivitas berpikir. Kopi adalah minuman yang dapat menstimulasi kerja otak. Dengan minum kopi diharapkan otak kita bekerja lebih penuh meski dengan suasana rilex yang tercipta akibat tegukan hangatnya dan aroma harum khas kopi bermutu. Namun khusus bagi yang punya gangguan jantung, tidak disarankan mengkonsumsi kopi: kandungan kafeinnya bisa mengganggu kinerja jantung.
Kedua, membiasakan diri tidur terlentang dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuh dan kaki, agar peredaran darah ke arah kepala lebih lancer. Atau tidur miring menghadap kiblat ala Rasulullah Saw. Dengan begitu oksigen akan lancar ke otak kita, sehingga otak dapat bekerja lebih penuh.
Ketiga, mengiringi belajar atau bekerja dengan alunan musik klasik atau lagu slow, atau bacaan ayat al-Qur`an. Di pasaran banyak beredar kaset, Beethoven, kitaro, Kenny G. , dll.
  
MERAIH KREATIVITAS DARI ILHAM
Kemudian perlu untuk disadari bahwa sumber pengetahuan adalah Allah SWT. Maka sumber kreativitas adalah Allah. Kalau seseorang mengharapkan kreativitas itu menyatu dalam dirinya dan dalam setiap langkah hidupnya, maka salah satu yang diharapkan adalah ilham dari Allah SWT. Ilham yang diperolehnya langsung dari Allah SWT akan menjadikan orang tersebut kaya dengan berbagai macam pengetahuan, dengan ilham itu pula tersingkap baginya sebagian dari rahasia dan tampak jelas baginya sebagianrealitas. Inilah yang dalam tradisi Islam dikenal dengan orang yang memiliki ilmu ladunni, yakni ilmu yang diperoleh melalui ilham langsung dari Allah SWT. Adapun munculnya ilham harus didukung dengan bening/ jernihnya hati. Sebab hanya orang yang hatinya bersihlah yang siap menyambut dan menyerap datangnya ilham dari Allah SWT.
Sebaliknya, kalau hati seseorang penuh dengan kekotoran hawa nafsu, maksiat, dosa, dan penyakit hati tidak akan sanggup menerima datangnya ilham atau petunjuk dari Allah SWT kecuali bisa terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT. Nah, agar hati menjadi bening atau jernih, maka perlu dilakukan upaya-upaya khusus. Yakni upaya yang bersifat vertical dan horizontal; berupa ketaatan serta kedekatan kepada Allah SWT, dengan memperbanyak istighfar, berzikir, shalat sunnah, membaca Al-Qur`an, puasa sunnah, dan amalan lainnya. Lalu perbuatan baik kepada sesame makhluk, terutama manusia. Apabila upaya diatas telah dilakukan, maka hati akan kmenjdai bening. Bila hati bening, maka seakan-akan tidak ada pembatas antara Allah SWT dengan manusia. Setelah ini jangan lupa bertawakkal (berserah diri) dan berdoa kepada Allah SWtT yang Maha Menguasai segalanya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar